HENDRIK SEGAH, Ph. D

Tentang saya

POSITION PAPER:

Universitas Palangka Raya dan Rekomendasi Mitigasi

Perubahan Iklim pada Ekosistem Gambut di Indonesia Pasca COP 26/Glasgow

Kumpiady Widen, Hendrik Segah, Uras Tantulo, Merty Ilona
Universitas Palangka Raya

11 Maret 2022

 

Luas gambut di dunia mencapai 422 juta ha yang terdiri dari gambut sub-tropka dan gambut tropika. Dari angkat tersebut terdapat 36 juta ha (sekitar 10%) merupakan gambut tropika yang sebagian besar tersebar di Asia Tenggara dengan luas mencapai sekitar 21 juta ha. Di Indonesia, luas gambut mencapai 20 juta ha tersebar luas di Sumatera, Kalimantan dan Papua. Di Kalimantan, sebagian besar gambut berada di Provinsi Kalimantan Tengah, seluas 2.556.253 ha.

Gambut adalah hasil akumulasi dari tumpukan bahan organik berupa pohon, dahan, ranting dan daun dan bahan lainnya yang mati dan mengalami pelapukan secara tidak sempuna, karena berada dalam kondisi tergenang hampir sepanjang tahun. Pada kondisi tergenang tersebut, baik jumlah maupun jenis mikroorganisme yang mampu melakukan pelapukan sangat sedikit. Di pihak lain, tumbuhan yang tumbuh pada lahan gambut umumnya memiliki kandungan polifenol dan lignin yang tinggi yang dicirikan dengan daun yang tebal, keras dan kaku. Kandungan polifenol dan lignin yang tinggi menyebabkan proses pelapukan oleh mikrorganisme sangat lambat. Karena laju akumulasi (penumpukan) lebih cepat dibandingkan dengan laju perombakan (dekomposisi) maka terbentuklah gambut. Kalau gambut sub tropika terbentuk karena pengaruh iklim terutama faktor suhu, sedangkan gambut tropika terbentuk karena faktor genangan air. Di daerah tropika, perbedaan suhu harian sangat kecil, namun perbedaan curah hujan sangat besar sehingga berpengaruh terhadap kedalaman muka air. Hal ini yang mengakibatkan dinamika gambut tropika lebih tinggi dibandingkan dengan gambut sub-tropika. Karena dinamikanya yang sangat tinggi maka gambut tropika memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap isu perubahan iklim dunia.

Peran dan fungsi gambut dan ekosistemnya sangat besar dalam penyerapan karbon (carbon sink) adalah istilah yang kerap digunakan di bidang perubahan iklim. Istilah penyerapan karbon berkaitan dengan fungsi vegetasi sebagai penyerap karbon (carbon sequestration) dan penyimpan (reservoir) karbon. Emisi karbon ini umumnya dihasilkan dari kegiatan pembakaran bahan bakar fosil pada sektor industri, transportasi dan rumah tangga. Fungsi eksosistem gambut sebagai penghasil oksigen tak dapat dipisahkan dengan fungsi vegetasi pada eksositem gambut sebagai penyerap karbon melalui proses fotosinteis dan siklus karbon. Ekosistem Gambut dengan berbagai jenis vegetasi dalam proses fotosintesis merupakan salah satu bagian dari siklus karbon, yaitu menyerap karbondioksida di atmosfer dan kemudian disimpan dalam bentuk biomassa berupa daun, batang, akar maupun buah serta menghasilkan oksigen ke udara yang akan dipergunakan oleh manusia, hewan dan tumbuhan dalam melakukan respirasi. Fungsi ekosistem gambut lainnya adalah jasa lingkungan keanekaragaman hayati dan pengendali kebakaran hutan/lahan khususnya pada gambut alami dan selalu tergenang. Hal inilah yang menyebabkan isu gambut dan lahan basah (peatland) selalu menjadi bahan diskusi dan perbincangan sejak COP 13/2007 di Bali (Indonesia) sampai dengan COP26/2021 di Glasgow UK.

Universitas Palangka Raya (UPR) sebagai salah satu universitas negeri terbesar dan tertua di Provinsi Kalimantan Tengah tersebut sangat menyadari keberadaan lahan gambut yang begitu besar sehingga menetapkan Pola Ilmiah Pokok (PIP) UPR yaitu “pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan arah pengembangan kepada hutan rawa gambut, wilayah daerah aliran sungai dan lingkungannya”. Sehingga mengingat arti penting dan kontribusi ekosistem gambut bagi Indonesia dan dunia tersebut, dari pemikiran para ahli di Universitas Palangka Raya terdapat beberapa rekomendasi kebijakan untuk pemerintah terutama dalam mitigasi perubahan iklim di Indonesia Pasca COP 26/Glasgow serta kontribusinya pada Nationally Determined Contribution (NDC), khususnya pada pengelolaan, perlindungan dan pemanfaatan lahan/ekosistem gambut tropika antara lain:

  1. Perencanaan Ekosistem Gambut di Indonesia. Upaya perencanaan ekosistem gambut tropika di Indonesia harusnya terpadu dengan perencanaan nasional, regional, provinsi/kabupaten/kota dan perencanaan sektoral (RPJMN, RPJMD, RTRWP, RPPLH, RUED, RPHJP, dll.)
  2. Pemanfaatan Ekosistem Gambut di Indonesia. Pemanfaatan lahan gambut antara lain untuk program nasional food estate (ketahanan pangan) harus diperhitungkan secara matang guna menghindari berbagai permasalahan baik teknis, sosial, ekonomi, budaya maupun lingkungan ekologis.
  3. Pengendalian Ekosistem Gambut di Indonesia. Pengendalian kerusakan ekosistem gambut terdiri dari pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan, terutama dalam mencegah kebakaran hutan/lahan gambut, antara lain: pembangunan infrastruktur pembasahan, berupa sumur bor, sekat kanal, dan embung, revegetasi, dan revitalisasi ekonomi masyarakat sekitar lahan gambut.
  4. Pemeliharaan Ekosistem Gambut. dilakukan melalui upaya pencadangan ekosistem gambut dan pelestarian fungsi ekosistem gambut sebagai pengendali dampak perubahan iklim dan issue lingkungan global.
  5. Pengawasan dan Penegakan Hukum Ekosistem Gambut. Pengawasan adalah upaya preventif dalam rangka pengendalian kerusakan ekosistem gambut, sedangkan upaya penegakan hukum akibat ketidaktaatan terhadap peraturan di bidang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut juga harus mulai dilakukan.
  6. Pelibatan Seluruh Pemangku-kepentingan Ekosistem Gambut. Peran serta dan kontribusi semua pihak dalam bangunan perubahan iklim khususnya mitigasi pada kawasan gambut tropika itu sangatlah mutlak diperlukan, yang terdiri dari unsur pemerintah (pusat dan daerah), akademisi, swasta (private sector), LSM serta tokoh masyarakat/adat/agama pada perannya masing-masing.
  7. Riset pada Ekosistem Gambut di Indonesia. Sebuah rencana aksi riset yang terintegrasi, multi-disiplin dan berkelanjutan pada lahan/ekosistem gambut tropika di Indonesia sangat diperlukan karena issue perubahan iklim dan kenaikan suhu global itu merupakan tanggung-jawab bersama, sehingga penelitian dari berbagai disiplin (eksakta dan sosial humaniora) yang nantinya bermuara pada pengambilan keputusan pemerintah dari berbagai tingkatan dan nama baik negara Indonesia pada berbagai konferensi perubahan iklim dan lingkungan dunia (UNFCCC/COP, dsb.).


Kontak: segah@for.upr.ac.id

 

  • NIDN: 0030087008
  • NIP: 197008301995121002
  • Email: segah[at]for.upr.ac.id
  • Jabatan Fungsional: Lektor Kepala
  • Pangkat: Pembina Utama Muda - IV/c
  • Pendidikan Terakhir: S3-Hokkaido University

Publikasi

  • 2022, ANALYSIS OF CHANGES IN MANGROVE COVER USING LANDSAT IMAGERY IN SERUYAN DISTRICT
  • 2022, State versus action orientation and compliance during the COVID-19 pandemic in Indonesia
  • 2022, Analysis of Land Cover Change Using Sentinel-2 Images at Natural Laboratory of Peat Swamp Forest Area, CIMTROP University of Palangka Raya
  • 2022, Analysis of Flood Vulnerability using Geographic Information Systems in the Kahayan Watershed, Gunung Mas District, Central Kalimantan
  • 2022, Analysis of Flood Vulnerability using Geographic Information Systems in the Kahayan Watershed, Gunung Mas District, Central Kalimantan
  • 2021, A new indicator of forest fire risk for Indonesia based on peat soil reflectance spectra measurements
  • 2020, Retrieval of Tropical Peatland Forest Biomass from Polarimetric Features in Central Kalimantan, Indonesia
  • 2019, Socio-Economic Condition of Communities in Resolving Conflicts in the Bukit Tangkiling Conservation Area
  • 2019, Geography, E-Learning and a Course in Peatland Ecosystems and Climate Change Science
  • 2019, Detection of the oil-producing microalga Botryococcus braunii in natural freshwater environments by targeting the hydrocarbon biosynthesis gene SSL-3
  • 2019, An integrated landscape approach for socially inclusive peatland restoration
  • 2019, Bioenergy production on degraded land: Landowner perceptions in Central Kalimantan, Indonesia
  • 2018, Mapping the Temporal and Spatial Variability of Soil Moisture Content Using Proximal Soil Sensing
  • 2018, Predicting oil palm leaf nutrient contents in kalimantan, indonesia by measuring reflectance with a
  • 2017, Denial of longterm issues with agriculture on tropical peatlands will have devastating consequences
  • 2017, Denial of long-term issues with agriculture on tropical peatlands will have devastating consequences
  • 2015, Tropical peat and peatland definition in Indonesia
  • 2015, Contribution of hyperspectral applications to tropical peatland ecosystem monitoring
  • 2015, Ecological services in peatland
  • 2015, Peatland in Indonesia
  • 2015, Local community safeguard by REDD+ and payment for ecosystem services (PES) in peatland
  • 2012, Effects of disturbances on the carbon balance of tropical peat swamp forests
  • 1970, Socio-Economic Condition of Communities in Resolving Conflicts in the Bukit Tangkiling Conservation Area
  • 1970, H, Osaki, M, dan Tawaraya, K.(2006). Increase in early growth and nutrient uptake of Shorea seminis seedlings inoculated with two ectomycorrhizal fungi

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

  • STUDI KERENTANAN PERMUKIMAN TERHADAP TUTUPAN MUKA AIR TANAH DAN POTENSINYA TERHADAP BAHAYA KEBAKARAN DI LAHAN GAMBUT Studi Kasus Kota Palangka Raya

Materi Perkuliahan

  • UTS Mata Kuliah: Manajemen Sumber Daya Hutan (S1 Kehutanan FAPERTA UPR, 2020/2021) [Download]
  • UAS Mata Kuliah: Manajemen Sumber Daya Hutan (S1 Kehutanan FAPERTA UPR, 2020/2021) [Download]
  • UAS Mata Kuliah: Penginderaan Jauh SDH (S1 Kehutanan FAPERTA UPR, 2020/2021) [Download]
  • Perubahan Iklim dan Lingkungan Global (S3 PDIL PPS UPR) [Download]
  • Perencanaan Lingkungan & Pengembangan Wilayah (S3 PDIL PPS UPR) [Download]
  • Penginderaan jauh dan Sistim Informasi Geografis/SIG (S2 PSAL PPS UPR) [Download]
https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/kas/ https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/pub/ https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/sgacor/ http://classonline.smknegeripurwosaribjn.sch.id/moodle/janda/ https://ffarmasi.unand.ac.id/janda/ http://cbtnew.upmk.ac.id/jandag/ https://silon.demokrat.or.id/jg/ https://repository.unsia.ac.id/data/ https://elearning.smkn1sukawati.sch.id/official/ https://ojs.unpatompo.ac.id/register/ https://ejournal.unhi.ac.id/janda/ https://bisnisdigital.darmajaya.ac.id/lisensi/ https://silon.demokrat.or.id/kas/ https://amarkotim.web.id/sources/ https://elearning.smkn1sukawati.sch.id/copy/ https://pba.uinsgd.ac.id/jodi/ https://jsfk.ffarmasi.unand.ac.id/ https://siprima.kpu.go.id/samsung/ https://silon.demokrat.or.id/sikat/lagi/ https://ftk.uinsgd.ac.id/cair/ https://pronatel.sragenkab.go.id/ https://ffarmasi.unand.ac.id/pzeus/ https://smkp2jatisrono.id/pacar/ https://smknusantaraturi.sch.id/pacarzeus/ informasi berita kasus